Potensi Wisata Puspo Pasuruan

Puspo merupakan salah satu desa yang terletak di kabupaten Pasuruan, Puspo juga merupakan salah satu gerbang akses menuju ke kawasan wisata Tengger Bromo

Daerah Puspo memiliki ketinggian sekitar 500 -1000 meter diatas permukaan laut, dimana salah satu tempat yang sangat cocok untuk berlibur dan menikmati udara segar.


Biasanya di daerah Puspo ini seringkali dipakai untuk outbound, karena memang selain hawa dan udara yang sejuk, disini juga juga banyak terdapat hutan-hutan yg sangat cocok untuk dipakai acara outbond.

Dari pusat kota Pasuruan untuk mencapai daerah puspo diperlukan sekitar 40 menit perjalanan naik motor, hati-hati kalau melewati daerah Puspo karena selain jalannya yang berkelok-kelok, di puspo juga setiap hari selalu berkabut.

Read More......

Wisata Banyu Biru Pasuruan


Wisata Alam Banyu Biru adalah salah satu wisata favorit di Pasuruan, di banyu biru ini terdapat 4 kolam renang dan beberapa play ground. dari 4 kolam renang tersebut 2 diantaranya adalah kolam renang asli yang airnya dari sumber, air berwarna putih jernih agak kebiru-biruan, warna keliatan agak biru karena air sumber yang dalam.Wisata Alam banyu biru terletak disebelah Selatan kota Pasuruan,sekitar 30 menit perjalanan dari kota Pasuruan.

Di Wisata Banyu biru ini rame dikunjungi pada saat akhir pekan, dan jika pada saat ada event tertentu seperti pada saat lebaran hari ketujuh (kupatan).ada yang menarik dari cerita asal usul wisata banyu biru ini, cerita ini saya kutip dari note di facebook temen, yukz kita simak ceritanya,
Para pedagang yang datang dari semenanjung Arab banyak menimbulkan perubahan dan peradaban baru di tanah air kita khususnya kerajaan Majapahit pada waktu itu. Agama islam yang di bawanya serta cepat sekali meresab dalam hati rakyat terutama rakyat kecil yang pada mulanya selalu hidup dalam lingkungan kasta dan perbedaan sesial lainnya. Pelan tapi pasti kerajaan Majapahit yang dulu di bangun dengan menelan korban harta dan jiwa mulai memudar cahayanya.
Selain disebabkan oleh pengaruh agama islam terdapat pula factor lain yang mempercepat keruntuhan yaitu terpecah belahnyapersatuan diantara pemimpin oleh seorang perwira Majapahit yang telah memeluk agama Islam yaitu Raden Patah lambat laun menampakkan kewibaannya.
Majapahit hancur berantakan, sebagian besar rakyatnya ikut memeluk agama nenek moyangnya. Mereka banyak yang melarikan diri kedaerah lain. Tempat
lainnya yang menjadi daerah pelariannya yaitu disebelah selatan kabupaten
Pasuruan, sekarang orang mengenalnya dengan daerah Tengger. Diantara sekian banyak pelarian dari Majapahit itu terdapat dua orang bekasprajurit Majapahit yang terdampar disebuah hutan yang sekarang lebih terkenal dengan nama desa Sumberejo, kecamatan Winongan kabupaten Pasuruan. Dua
orang tersebut masing-masing bernama KEBUT dan TOMBRO.Hutan itu mereka babat untuk di jadikan daerah pemukiman baru. Oleh
kerena pada saat itu banyak sekali tumbuhan pohon pinang maka daerah baru itu lebih terkenal dengan nama Jambaan ( Jambe = pinang, jawa ). Sampai sekarangnama jambaan masih ada dan menjadi salah satu pendukuhan desa Sumberejo.Dua orang bekas prajurit itu hidup dengan tenang dan untuk makannyasehari-hari mereka mengelola tanah. Selain hidup bertani Kebut juga membuka bengkel pandai besi. Sejak dulu dia memang terkenal sebagai empu yang mahir
dalam membuat keris dan senjata tajam lainnya, barang peninggalannya yang berupa paron masih dapat disaksikan dan terletak disebelah makamnya yang terdapat dalamkomplek pemandian Banyu Biru. Sedangkan tombro yang hanya bertani saja tapi namanya lebih menonjol daripada kebut.
Pada suatu hari kerbau peliharaan Tombro dilepas dari kandangnya. Sebagaimana kebiasaan setiap hari. Kedua ekor kerbau itu mencari makan sendiri tanpa
ditemani oleh tuannya maupun gembala yang seharusnya mengawasinya. Begitulah kebiasaannya kalau kebetulan bintang-bintang itu tidakdipekerjakan disawah. Sore harinya pulang kekandang yang berdiri di belakang rumah pemiliknya. Tetapi pada hari itu ketika Tombro hendak menutup pintukandang ternyata tidak melihat batang hdung kerbau-kerbaunya. Bergegaslah dia berangkat mencari ke hutan yangada disekitar desanya. Tidak begitu sulit
mencarinya sebab dia melacak berdasarkan telapak kaki kerbaunya. Ternyata kedua ekor kerbau itu sedang asyik berkubang disebuah kolam kecil yang tidak pernah di
ketahuinya Tombro berteriak-teriak agar hewan-hewan peliharaannya itu bangkit dan pulang kekandang .Rupanya kerbau itu tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya Tombro mendekat dan Tombro agak terkejut sebab kerbau-kerbau itu ternyata telahterperangkap dalam lumpur. Segera dipetiknya empat lembar daun keladi yang banyak tumbuh di sekitarnya. Keempat daun itu dia hamparkan didepan kedua ekor
kerbau itu. Sekali lagi Tombro membentaknya tampak kedua ekor kerbau itu bergerak dan ujung kakinya menggapai daun keladi lalu tiba-tiba bangkit dan keluar
dari kubungan. Hewan-hewan itu lari terbirit-birit pulang kekandangnya. Sepeninggal hewan-hewan peliharaannya Tombro berdiri sejenak dipinggir
kolam kecil itu. Di pandangnya kolam itu dan kini dia tidak lagi menyaksikan lumpur yang keruh tapi sebuah kolam yang penuh dengan air yang jernihsehinggadasarnya yang berpasir itu kelihatan nyata. Bahkan disela-selah ranting yang berada didasar kolam tampak dua ekor ikan sengkaring sedang asyik berenangkian kemari. Menurut cerita dari masyarakat kedua ekor ikan itu lambat laun berkembang biak hingga sekarang. Pengunjung pemandian yang kebetulan datang
dapat menyaksikan ikan-ikan itu, jumlahnya telah berlipat ganda dan berenang kian kemari seolah-olah berlomba dengan para pengunjung pemandian yang sedang mandi. Dari jernihnya air dasar pasir bebatuan sehingga airnya kelihatan biru. Dengan ditemukannya kolam ajaib itu maka penduduk jambaan banya datang menyaksikannya. Sejak itu para penduduk memeliharanya dengan baik. Dan kolam tersebut dinamakan Banyu Biru.
Kabar tentang ditemukannya kolam aneh itu sempat didengar oleh Bupati Pasuruan yang bernama Raden Adipati Nitiningrat. Bersama-sama seorang pembesarbelanda yang bernama P.W Hopla ( sesuai dengan prasasti yang tertulis dengan huruf jawa ) kedua orang itu ikut pula menyaksikannya. Kolam itu kemudian
dibangun oleh pemerintah Belanda dengan nama Telaga Wilis. Telaga ini dibangun terus oleh orang-orang belanda dijadikan pemandian umum. Untuk memperindah
pemandian ini dibuat taman-taman bunga dan dilegkapi dengan berjenis-jenis patung yang diambil dari Singosari Malang.
Selain memelihara kerbau Tombro juga memelihara kera. Setelah wafat pak Tombro dimakamkan didekat pemandian dan kera-kera itu berkembang biak hinggaberatus-ratus ekor. Pada waktu pendudukan Jepang, kera-kera itu habis ditembaki dan sisanya menyingkir kehutan di dekat desa Umbulan yang terkenal dengan sumber air
minumnya.
Sedangkan cerita pak Kebut tidak banyak dibicarakan orang karena dia hanya menekuni pekerjaannya sebagai pembuat alat pertanian. Dia dimakamkan berjajar dengan makam istrinya yang bernama mbok Kipah. Dipinggir kolam renang lama disebelah utara tiap hari Jum’at orang-orang Tosari banyak berziarah kemakam tersebut. Menurut cerita penduduk setempat setiap ada orang yang berusaha memindahkan paron yang berada didekat makamnya meka keesokan harinya paron itu akan kembali ketempat asalnya.Kira-kira pada tahun 1980 patung-patung yang banyak bersejarah ditaman pemandian itu dikumpulkan disatu tempat dan dilindungi oleh seksi Kebudayaan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan. Tempat itu berada didalam kompleks pemandian yang sekarang lebih terkenal dengan nama Banyu Biru .
Letak Geografis : Jarak dari kota kurang lebih 20 Km
Luas wilayah Banyu Biru kurang lebih 4 hektarWilayah desa Sumber RejoKecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan. Kera – kera yang di pelihara oleh penemu Banyu Biru ( P. tombro ) berkembang biak hingga beratus – ratus ekor. Pada waktu pendudukan Jepang kera-kera itu habis ditembaki dan sisanya menyingkir kehutan di dekat desa Umbulan yang terkenal dengan sumber air minumnya.Banyu Biru 1920Prasasti – prasasti tersebut terdiri atas 11 buah patung antara

lain :
1. 1 volkaning dari pemda Kabupaten Pasuruan dengan bahasa Belanda bertahun 1921

2. 1 prasasti bahasa dan huruf jawa tahun 1847

3. 1 patung betara siwa dengan membawa senjata trisula

4. 1 patung ganesya

5. 1 patung 2 ekor naga berbelit dan lain – lainnya yang kami sendiri tak bisa
Terdapat prasasti tertulis diatas batu pualam dengan huruf jawa yang berbunyi :

Telaga Wilis

Rinenggo winangun arja, dening tuan pawalopean. Manulyo tusdhani prasamya
nalika, panjenengane Kanjeng Adipati Nitiadi Ningrat singkalan “ Wisayaning panditha kaloking nat ” . Utawi tahun – tahun Weladeni 1847
Ø Air yang ada di banyu Biru adalah air sumber dan ceritanya setiap hari Jum’at
legi orang yang mandi dan berendam disana akan awet muda dan mendatangkan
berkah.
Ø Pada hari raya ketupat bila datang ke Banyu Biru untuk menabur uang logam

ketelang ( bagian terdalam / tempat sumber ) dan segenggam ketupat serta

nyadran ( selamatan ) di makam raja kera dapat membuang sangkal atau

kesialan.

Read More......

Kebun Raya Purwodadi

Kebun raya purwodadi adalah salah satu wisata andalan di kabupaten pasuruan, kebun raya purwodadi berdiri pada 30 januari 1941, dimana awal berdirinya kebun raya purwodadi ini difungsikan sebagai penelitian tanaman perkebunan di Indonesia.
Saat ini selain sebagai tempat penelitian perkebunan, kebun raya purwodadi juga sebagai salah satu taman wisata bagi wisatawan local, setiap hari kebun raya purwodadi ini banyak dikunjungi wisatawan yang ingin merefreshingkan dirinya yang tiap hari sibuk dengan aktifitas sehari-hari dan kepengapan polusi udara. dulu, saya sendiri sering banget berkunjung ketempat ini, hanya sekedar ingin jalan-jalan sambil cuci mata melihat muda mudi yang bergandengan tangan berjalan melewati petak-petak tanaman,
tak jarang pula melihat pasangan yang sedang mojok (pacaran disudut sepi dibawah pohon), jadi cerita masa lalu nich.., ok lanjut aja dech.., di kebun raya ini ada ribuan koleksi tanaman, yang dibagi menjadi 8 jenis, diantaranya:
1. Koleksi Anggrek, untuk kategori anggrek ini diletakkan di rumah kaca ada juga yang di luar, yang letaknya disebelah barat taman. Ada ratusan spesies anggrek ada disini. Bagi penggemar anggrek bisa melihat koleksinya disini.
2. Koleksi bambu, untuk kategory bambu ini kebun raya purwodadi mempunyai 30 jenis bambu, yang diantaranya diambil dari pulau jawa, sulawesi, maluku, dan dari luar negeri seperti Thailand, china, dan birma.untuk tanaman bambu ini terletak disebelah selatan kebun raya.
3. Koleksi Palem, untuk kategori palem ini terletak ditengah kebun raya, palem ini merupakan salah satu tanaman yang berumur ratusan tahun.
4. Koleksi Paku, untuk kategori tanaman paku ini kebun raya purwodadi mempunyai 60 jenis tanaman paku. Tanaman paku ini terletak disebelah timur kebun raya yang lokasinya dekat dengan sungai dan air terjun yang ada disana.
5. koleksi Polong-polongan, untuk kategori polong – polongan ini kebun raya purwodadi mempunyai 157 jenis tanaman polong – polongan, yang terdiri dari 70 marga. Untuk kategori ini berada disebelah utara kebun raya.
6. Koleksi Obat, untuk kategori ini berada di sebelah timur kebun raya,. Untuk tanaman obat ini saya belum mengetahui jelas detailnya, yang pasti saya melihat banyak buah mengkudu/pace disana.

Kebun raya purwodadi ini dapat dicapai dari kota pasuruan, Surabaya, dan malang.
Jika kita dari Surabaya memerlukan waktu sekitar 1.5 jam perjalanan, dari kota malang butuh waktu sekitar 30 menit, dan jika dari kota pasuruan butuh waktu sekitar 30 menit. Lokasi kebun raya purwodadi ini juga dekat loh dengan kawasan wisata bromo kurang lebih 45 menit, nah kalau udah ada yang pernah ke gunung bromo tak ada salahnya berkunjung ke kebun raya purwodadi.



Salam dari pasuruan.
Read More......